Mahasiswi UNTAG Surabaya Terapkan Praktik Pembelajaran Sesuai DAP di TK R.A Maida (Surabaya) Surabaya, [16 Juni 2025] — Mahasiswi Universitas 17 Agu
Senin, 30 Juni 2025 - 11:12:36 WIBDibaca: 1 kali
Mahasiswi UNTAG Surabaya Terapkan Praktik Pembelajaran Sesuai DAP di TK R.A Maida (Surabaya)
Surabaya, [16 Juni 2025] — Mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya melaksanakan kegiatan praktik pembelajaran anak usia dini di TK R.A Maida dengan pendekatan Developmentally Appropriate Practice (DAP) untuk memenuhi tugas kuliah Praktik Psikologi Anak Usia Dini, sebuah prinsip pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan dan perkembangan anak sesuai tahapan usianya. Kegiatan ini melibatkan 4 mahasiswi yaitu ada Amanda, Yuan, Shafa, dan Aisyah. Kegiatan yang berlangsung dengan penuh antusias ini dirancang secara kreatif dan menyenangkan agar anak-anak dapat belajar melalui pengalaman langsung, bermain aktif, dan eksplorasi.
Di dalam kegiatan ini terdapat 2 praktik pembelajaran:
Kegiatan 1: Gambar & Ceritaku (Storytelling)
Pada sesi pertama, mahasiswi mengadakan kegiatan “Gambar & Ceritaku”, di mana anak-anak diberi kebebasan untuk menggambar apapun sesuai imajinasi mereka. Setelah selesai menggambar, mereka diminta untuk maju ke depan dan menceritakan isi gambar yang telah dibuat. Kegiatan ini mendorong perkembangan bahasa dan komunikasi anak, memperluas kosa kata, serta membangun keberanian untuk berbicara di depan umum. Selain itu, anak-anak juga belajar mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka secara visual dan verbal, yang sangat penting dalam membentuk kemampuan berpikir simbolik dan kreativitas sejak dini. Kegiatan ini juga merangsang perkembangan sosial-emosional anak, karena mereka dilatih untuk percaya diri dan menghargai pendapat satu sama lain dalam suasana yang menyenangkan.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa anak-anak sangat bersemangat dan aktif. Mereka dengan percaya diri menceritakan gambar masing-masing, menunjukkan perkembangan positif dalam aspek bahasa, keberanian, dan kemampuan komunikasi. Kegiatan ini menjadi media yang efektif untuk menstimulasi kreativitas serta ekspresi diri anak secara verbal dan visual.
Kegiatan 2: Misi Penyelamatan Hewan
Pada praktik kedua, mahasiswi menghadirkan sebuah permainan edukatif berjudul “Misi Penyelamatan Hewan”. Anak-anak diminta mengikuti instruksi untuk menyelesaikan misi penyelamatan hewan-hewan yang "tersekap" atau "tenggelam" di area sekolah, termasuk yang berada dalam agar-agar atau tersembunyi di balik rintangan. Sebelum menyelamatkan hewan, anak-anak harus melewati berbagai tantangan fisik yaitu melompati rintangan bentuk yang dirancang secara aman dan menyenangkan. Anak-anak terlihat sangat antusias dan kompetitif dalam menyelesaikan misi, terutama karena adanya sistem reward yang diberikan oleh mahasiswi kepada peserta yang berhasil menyelamatkan hewan dengan cepat dan tepat.
Kegiatan ini secara langsung melatih motorik kasar, koordinasi tubuh, dan kemampuan problem solving anak. Selain itu, unsur permainan yang menekankan misi penyelamatan juga menanamkan nilai-nilai empati, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap makhluk hidup. Dorongan motivasi berupa reward dari mahasiswa membuat anak-anak semakin antusias dan fokus menyelesaikan tantangan.
Kedua praktik ini menunjukkan keberhasilan penerapan Developmentally Appropriate Practice yang menekankan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Mahasiswi UNTAG Surabaya berhasil menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga penuh makna bagi anak-anak. Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak institusi pendidikan dan mahasiswa yang menerapkan pendekatan DAP dalam pembelajaran anak usia dini demi tercapainya pendidikan yang holistik dan berkelanjutan.
Komentar